Hari ini (21.04.08) saya membaca buku "TAFAKUR - Gado-Gado Simpang Lima", karya Mas Muhammad Agung Wibowo. Bukunya bagus, menarik & mengingatkan saya tentang banyak hal untuk ditafakuri, untuk direnungi... Kisah-kisah yang ditulisanya banyak yang diinspirasi dari kisah-kisah global yang bisa kita jumpai di internet --milis atau blog, walau begitu memaca di buku memang lebih enak.
Buku lain yang saya baca hari ini adalah Kung Fu Boy Legends (Tekken Chinmi Legends), kalo ngga salah ini merupakan sekuel ketiga, setelah Kung Fu Boy (Tekken Chinmi) dan New Kung Fu Boy (Shin Tekken Chinmi).
Saya memiliki kesan yang mendalam terhadap karakter Chinmi; toh karena dalam kenyataanya kami tumbuh dan menjadi dewasa bersama-sama. Saat saya kelas 6 SD (1995) saya sudah bermain-main bersama Chinmi, saya ikut belajar bagaimana dasar-dasar Kung Fu Satu Jari & Kung Fu Peremuk Tulang... Hehehe, dan saya juga belajar banyak tentang filosofi yang di ajarkan Guru Kepala Kuil Dairin, Guru Yosen, Dokter Lou, bahkan Oudouw sekalipun.
Ketika saya SMA, Chinmi merantau keluar dari Kuil Dairin untuk memperdalam ilmunya, saya juga merantau ke kota lain dan tinggal di seubah Boarding School untuk memperdalam ilmu saya.
Menariknya, ketika Chinmi selesai dari perantauannya dan kembali ke Kuli Dairin, dia diangkat menjadi guru di Kuli Dairin tersebut. Guru muda yang sangat hebat dan enerjik! Sedangkan saya, setelah selesai menempuh jenjang sarjana di kota yang lain lagi, saya pun menjadi asisten dosen di almamater saya sekaligus menjadi dosen muda di sebuah universitas di kota lain! Hey, dosen muda yang enerjik juga!
Ha ha ha... ya begitulah, kisah saya dengan Chinmi. Boleh dibilang Chinmi merupakan rekan seperjuangan saya yang pantang menyerah dan penuh dengan filosofi, selain ilmu tempurnya yang edunnn pisaaan!
Oya, saking hobinya main sama Chinmi, saya sampai membuat dua buah baju model Chinmi di tahun 1998 --saat itu cosplay belum musim lohh...
Satu lagi persamaannya, kami sama-sama belum menikah :P
Buku lain yang saya baca hari ini adalah Kung Fu Boy Legends (Tekken Chinmi Legends), kalo ngga salah ini merupakan sekuel ketiga, setelah Kung Fu Boy (Tekken Chinmi) dan New Kung Fu Boy (Shin Tekken Chinmi).
Saya memiliki kesan yang mendalam terhadap karakter Chinmi; toh karena dalam kenyataanya kami tumbuh dan menjadi dewasa bersama-sama. Saat saya kelas 6 SD (1995) saya sudah bermain-main bersama Chinmi, saya ikut belajar bagaimana dasar-dasar Kung Fu Satu Jari & Kung Fu Peremuk Tulang... Hehehe, dan saya juga belajar banyak tentang filosofi yang di ajarkan Guru Kepala Kuil Dairin, Guru Yosen, Dokter Lou, bahkan Oudouw sekalipun.
Ketika saya SMA, Chinmi merantau keluar dari Kuil Dairin untuk memperdalam ilmunya, saya juga merantau ke kota lain dan tinggal di seubah Boarding School untuk memperdalam ilmu saya.
Menariknya, ketika Chinmi selesai dari perantauannya dan kembali ke Kuli Dairin, dia diangkat menjadi guru di Kuli Dairin tersebut. Guru muda yang sangat hebat dan enerjik! Sedangkan saya, setelah selesai menempuh jenjang sarjana di kota yang lain lagi, saya pun menjadi asisten dosen di almamater saya sekaligus menjadi dosen muda di sebuah universitas di kota lain! Hey, dosen muda yang enerjik juga!
Ha ha ha... ya begitulah, kisah saya dengan Chinmi. Boleh dibilang Chinmi merupakan rekan seperjuangan saya yang pantang menyerah dan penuh dengan filosofi, selain ilmu tempurnya yang edunnn pisaaan!
Oya, saking hobinya main sama Chinmi, saya sampai membuat dua buah baju model Chinmi di tahun 1998 --saat itu cosplay belum musim lohh...
Satu lagi persamaannya, kami sama-sama belum menikah :P
Comments
atau cuma kung fu boys...
sekarang kbr Chinmi gimana?
Karena sangat suka membaca dan (berusaha) membuat komik, jadilah saya bikin Sekolah Komik Pipilaka bisa di lihat di http://pipilaka.multiply.com
Chinmi baik-baik saja, sekarang dia lagi berusaha menyelamatkan seorang putri di sebuah gunung... hehehe