Etika berkirim surat elektronik

Seperti berikirim surat lewat pos, berkirim email juga punya etika. Berikut etiket umum dalam berkirim email :

1. Hindari spamming dan bombing.
Spamming adalah pengiriman email secara berulang-ulang dengan topik berbeda atau sama. Orang yang menerima spam ini akan jengkel, karena bisanya isinya menawarkan informasi, produk atau jasa yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Sedang email bomb adalah pengiriman email dengan subject sama secara bertubi-tubi dengan maksud mailbox penerima cepat penuh.
Termasuk spamming adalah mengirim email terlalu sering, kecuali diminta.
Kenapa? Karena orang yang dikirimi email akan merasa jenuh. Memang kita kadang menyangka kalau orang yang kita kirimi email akan selalu merasa senang. Padahal belum tentu. Apalagi kalau isi emailnya itu-itu saja. Supaya tidak membosankan, kirimlah email lagi kalau anda sudah mendapat balasan. Tapi jangan juga terlalu lama tidak mengirim email. Teman anda bisa lupa.

2. Jangan memforward email tanpa diedit.
Seringkali kita punya berita bagus yang perlu kita teruskan/forward ke orang lain. Kalau setting si penerima masih manual, pesan yang diforward itu setiap line akan dihiasi oleh tag seperti ini: > . Usahakan tag-tag ini dibuang dulu biar email kelihatan rapi. Kalau anda orang pertama yg memforward, baru satu tag saja setiap barisnya. Tapi kalau anda yang ke 2, 3, 4 dst, maka tagnya terus bertambah. Email jadi tidak menyenangkan.
Dalam memforward ini, rule #1 juga harus digunakan yaitu, jangan terlalu sering.

3. Ganti judul email bila perlu.
Biasanya ini musti dilakukan dalam sebuah forum atau mailing list. Saking asyiknya balas-balasan, topiknya jadi bergeser. Kalau subject pembicaraan sudah bergeser, gantilah subjeknya. Tentu ini ada alasanya, selain tidak membingungkan peserta lain, pencarian/pelacakan file-file topik diskusi yang sudah lewat jadi mudah.

4. Body reply jangan dikirim semua.
Lama-lama email yang kita reply akan tertambah sizenya. Hal ini terjadi karena tiap kali kita membalas email, seluruh email yang akan kita balas kita kirimkan lagi. Untuk menghindarinya, hapuslah sebagian body email yang akan kita reply. Sisakan kalimat-kalimat yang perlu kita jawab saja.

5. Jaga account orang lain.
Kalau anda mereply atau berkirim email, jangan sertakan email-email yang tidak anda kenal atau anda kenal dalam heading “To” nya. Kalau itu anda lakukan, sama saja anda memaksakan anak gadis anda berkenalan dengan lelaki yang bukan muhrimnya. Akibatnya accaount email-email orang yang muncul di email orang lain, bisa tersebar luas, dibajak, dan dispam. Kalau terpaksa mengirim email ke puluhan atau ratusan orang, gunakan header BCC (blind carbon copy), supaya alamat-alamat email yg banyak itu tidak muncul di halaman muka penerima email anda.

6. Hindari Full Caps Lock / huruf besar semua, warna merah atau tanda seru yang berulang.
Supaya menarik perhatian pembaca, kadang kita menggunakan huruf besar alias capital word, yang di keyboard disebut caps lock. Menggunakan huruf besar secara full, akan mendapat image, bahwa anda sedang marah dan tidak tahu etika. Tampilan email pun jadi tidak menarik kalau penulisannya menggunakan huruf besar semua. Gunakan caps bila mana PERLU saja. Kalau tidak PERLU tidak perlu DIGUNAKAN.

7. Cek ulang sebelum di “send”.
Setelah email rapi ditulis, luangkan waktu untuk mengecek ulang ejaan, susunan kalimat dan kalau perlu tata bahasanya. Sebab sekali tombol "send" kita klik, tidak bisa dicancel atau dibatalkan. Semuanya langsung terkirim ke recipient dalam hitungan detik.

8. Bersabarlah menerima balasan.
Kalau sudah dikirim, sabarlah menanti balasannya. Sebab tidak semua orang punya akses yang mudah untuk berinternet ria. Tidak semua orang punya waktu luang membaca email-email anda.

9. Gunakan alamat email kantor HANYA untuk kepentingan PEKERJAAN.
Jika Anda mempunyai account email kantor, hanya gunakan untuk pesan-pesan yang berhubungan dengan urusan pekerjaan. Hindari menggunakan email kantor untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan terutama urusan pribadi yang berhubungan dengan pencarian kerja. Menggunakan email kantor untuk urusan pribadi adalah salah satu bentuk pencurian. Beberapa perusahaan seringkali mengecek penggunaan email kantor pada karyawannya.

10. Abaikan email berantai dan Hoax.
Email berantai adalah email yang berisi himbauan, ajakan atau bahkan ancaman yang meminta anda untuk mengirimkan lagi (forward) ke banyak orang dan seterusnya.
Contoh email berantai adalah email yang menyebutkan anda harus meneruskan email tersebut atau bisa mengalami bencana. Disadari atau tidak email-email dari surat berantai semacam itu sangat mengganggu penerimanya dan juga memboroskan bandwith. Sadarlah, tidak mungkin sebuah email bisa mencelakakan anda hanya karena tidak meneruskan pesannya.
Email yang menawarkan hadiah berupa handphone / komputer dll. dengan hanya melakukan forward email sebanyak-banyaknya. email semacam ini sering disebut sebagai HOAX mail .

11. Bahasa
Meski email dirasa kurang formal dibanding surat konvensional, Anda harus tetap memperhatikan tata bahasa yang baku saat mengirim surat atau dokumen untuk urusan pekerjaan.

12. Jangan terlalu banyak menggunakan emoticon
Beberapa orang memang menyukai, namun ada juga yang tidak menyukai. Batasi pengunaannya sampai Anda benar-benar tahu karakter pembaca email Anda.

13. Batasi pesan Anda hingga satu layar saja
Jika memungkinkan pesan tidak melebihi satu layar saja. Pesan yang singkat dan padat akan menghemat waktu pembaca.

14. Gunakan program anti virus untuk menyaring email
Meski kontak dari orang-orang yang kita kenal bisa membawa virus yang bisa merusak komputer, dan mungkin secara tidak sadar Anda mentransfer email itu ke orang lain. Untuk jaga-jaga, cek email yang baru masuk sebelum Anda membukanya.

Dirangkum dari berbagai sumber

Comments